DRAMA DIBALIK KUNJUNGAN SEORANG PRESIDEN (PART SATU)

Presiden adalah orang yang dicintai rakyatnya. namun kedatangannya di suatu tempat kerap berjarak. Hanya orang tertentu yang dapat dekat disaat Rakyat membutuhkan tempat curhat.  Tapi inilah protokoler yang diterapkan di negeri ini. Keselamatan presiden adalah segalanya. Warga diminta ikhlas dan legowo jika ada hal yang tidak berkenan.

Presiden SBY sedang menikmati daun sirih sesaat tiba di Banda Aceh. (taken from SBY"s twitter)

Presiden SBY sedang menikmati daun sirih sesaat tiba di Banda Aceh. (taken from SBY’s twitter)

Hampir satu jam aku menunggu seorang teman di sebuah cafe di kawasan Lamprit Banda Aceh. Pukul dua belas ini aku mau mewancarainya terkait pemberian gelar Doktor Honoris Causa bidang perdamaian untuk Presiden SBY oleh Universitas Syiah Kuala. Dari Black Berry Messenger yang dikirimkan kepadaku, dia tidak sepakat jika gelar itu diberikan kepada orang nomor satu di negara ini. Pas menurutku. Karena sudah beberapa orang yang kuwawancarai semuanya sepakat. Agar seimbang aku membutuhkan tanggapan berbeda.

Kameraman yang dari tadi menunggu berulangkali menanyakan posisi temanku ini. Aku mencoba menelepon tapi tidak diangkat. SMS yang kukirim juga tidak dibalas. Aku tau partner kerjaku ini mulai panik. Hari ini semua kameramen dikantorku punya jadwal yang padat. Banyak berita yang harus dicover. Wajar aku kira, pasalnya Presiden SBY mau berkunjung ke Aceh. Kegiatan presiden di Aceh mulai dari menerima gelar Doktor perdamaian, membuka Pekan Kebudayaan Aceh ke enam hingga Shalat Jumat di Mesjid Raya Baiturrahman.

Sedang di Jambotape, macet total. Sebuah pesan singkat masuk ke HP ku. Aku baru tau jika temanku terjebak macet di Simpang Jambo Tape.  Padahal dari simpang itu menuju tempatku sangat dekat. Hanya beberapa ratus meter saja. Pada siang hari kawasan Jambo Tape memang kerap macet. Karena di jam tersebut banyak pekerja kantoran yang pulang istirahat siang atau anak anak yang pulang sekolah. Kemacetan tampak begitu panjang.

Ilustrasi Rombongan Presiden (okezone)

Ilustrasi Rombongan Presiden (okezone)

Tapi sejauh yang aku lihat, hari ini kemacetan  tidak hanya terjadi di simpang Jambo Tape. Hampir disetiap ruas jalan. Baik di jalan utama maupun bukan. Polisi sedari tadi tampak hilir mudik. Mengatur lalu lintas, menutup jalan atau mengawal pejabat. Pukul satu siang nanti Presiden tiba di Banda Aceh.

Aku membatin. Apa seribet ini jika seorang presiden datang mengunjungi suatu tempat? Bukankah presiden adalah orang yang dicintai rakyatnya. Kenapa harus dibuat berjarak. Tapi ya sudahlah, mungkin protokoler dinegeri ini memang sudah diset sedemikian rupa. Keselamatan presiden adalah segalanya. Warga diminta ikhlas dan legowo jika ada hal yang tidak berkenan.

Temanku akhirnya tiba. Sebelum kuwawancara dia sempat mengeluh dengan jalanan yang macet. Macetnya parah jelasnya. Wawancarapun  berlangsung singkat. Setelah itu temanku pulang disusul kameraman ku. Sementara aku tetap disini, menyusun naskah berita yang akan naik siar sore nanti.

Baca : Part 2

One thought on “DRAMA DIBALIK KUNJUNGAN SEORANG PRESIDEN (PART SATU)

  1. Pingback: Arielogis | PEURATAN PKA (PKA DAN SEGALA KEUNIKANNYA) part 1

Leave a comment