11 thoughts on “Merangkul Alam, Bersahabat dengan Bencana”
Mantap bg…
Program mitigasi bencana pernah kami buat di salah satu taman kanak2 di desa rukoh.. kami megedukasi anak2 usia dini tentang kesiapan ketika menghadapi becana/gempa (metode: dogeng boneka jari).
Mantap kali ah artikelnya. Setuju dengan semua uraiannya, dan paling suka dengan kalimat pamungkasnya. –>Jika bencana ibarat “saudara jauh” maka ia akan sesekali pulang ingin menyapa. Kehadirannya memang tidak bisa ditolak. Namun menyambutnya dengan kesiap siagaan adalah sebuah keniscayaan.<– Kereeen!
salam kenal, semoga sukses lombanya ya, kita memang tidak boleh terus menyalahkan alam apabila bencana terjadi karena memang alam sudah memiliki ketetapan tersendiri dari Tuhan untuk selalu bergerak. yang harus kita lakukan adalah siap siaga menghadapi segala perubahan
salam kenal kembali.. alam butuh keseimbangan. cepat atau lambat bencana bakal terjadi . tinggal kita nya siap atau tidak. makasih ya sudah berkunjung 🙂
Cakep tulisan Bang Ariel.
Pertama-tama orang Aceh (Indonesia) yang belajar pada Jepang , ke depan harus sebaliknya, orang Jepang belajar pada Aceh soal mitigasi bencana. 😀
Mantap bg…
Program mitigasi bencana pernah kami buat di salah satu taman kanak2 di desa rukoh.. kami megedukasi anak2 usia dini tentang kesiapan ketika menghadapi becana/gempa (metode: dogeng boneka jari).
gimana respon anak-anak??
Keren sekali tulisannya..
Sangat bermanfaat, berisi dan lengkap
Udah cocok ambel master di ugm..
Duit nya … (nadah tangan)
Mantap kali ah artikelnya. Setuju dengan semua uraiannya, dan paling suka dengan kalimat pamungkasnya. –>Jika bencana ibarat “saudara jauh” maka ia akan sesekali pulang ingin menyapa. Kehadirannya memang tidak bisa ditolak. Namun menyambutnya dengan kesiap siagaan adalah sebuah keniscayaan.<– Kereeen!
Sukses yaaa! 🙂
Hehehe… makasih kak udah berkunjung. Moga tulisannya bermanfaat.
salam kenal, semoga sukses lombanya ya, kita memang tidak boleh terus menyalahkan alam apabila bencana terjadi karena memang alam sudah memiliki ketetapan tersendiri dari Tuhan untuk selalu bergerak. yang harus kita lakukan adalah siap siaga menghadapi segala perubahan
salam kenal kembali.. alam butuh keseimbangan. cepat atau lambat bencana bakal terjadi . tinggal kita nya siap atau tidak. makasih ya sudah berkunjung 🙂
Cakep tulisan Bang Ariel.
Pertama-tama orang Aceh (Indonesia) yang belajar pada Jepang , ke depan harus sebaliknya, orang Jepang belajar pada Aceh soal mitigasi bencana. 😀
iyalah.. harus berbalik.. dunia belajar dari Aceh hehe
Amiin, semoga saja bisa jadi contoh yang baik. 😀